Salah satu pesta game bergengsi terbesar di Association of Southeast Asian Nations (ASEAN), bertajuk Indonesia Game Developer Exchange (IGDX) 2025 resmi menorehkan sejarah baru. Digelar di The Stones Hotel, Legian, Bali, acara puncak dihadiri lebih dari 4.000 orang, menjadikannya yang terbanyak sejak pertama kali diadakan pada 2019. Menteri Komunikasi dan Digital Indonesia Meutya Hafid menyebut capaian ini menunjukkan semangat dan kepercayaan tinggi dari para pengembang game tanah air terhadap perkembangan industri gamenasional.
“Yang datang per hari ini sudah 4.000 Mudah-mudahan by the end of today sampai besok ini bisa 5.000, ini yang terbesar dari sejarah (IGDX) yang kita lakukan dari tahun 2019,” ujar Meutya Hafid.
“Dari mancanegara juga tamu terbanyak tahun ini. Jadi ini kita harapkan bisa menghubungkan game lokal untuk menjadi game dengan skala global,” tambahnya.
Dengan berbagai program seperti IGDX Bootcamp, IGDX Academy, IGDX Career, IGDX Business, dan IGDX Conference, ajang ini telah menjadi salah satu kegiatan paling bergengsi di kawasan Asia Tenggara.
Pertumbuhan industri game di Indonesia terus menunjukkan perkembangan signifikan, tidak hanya dari sisi ekonomi seperti perluasan pasar, penciptaan lapangan kerja dan pengembangan inovasi teknologi, tetapi juga kontribusi terhadap pengenalan budaya lokal.
Banyak pengembang kini mengusung tema nusantara dalam karya mereka sebagai bentuk ekspresi kreatif dan identitas bangsa. Untuk itu, pemerintah melalui Komdigi, berkomitmen menjadi fasilitator agar ruang digital tetap aman dan mendorong game lokal membawa nilai budaya Indonesia ke kancah global
“Jadi tetap kita awasi supaya gamenya ini tetap berisi, tentu harus menarik juga kalau boleh mengangkat kebudayaan dan kearifan lokal yang membawa nama Indonesia ke mancanegara.” pungkas Mutya.